Wednesday 11 September 2019

Memilih Power Supply Untuk LED Strip

Led Strip adalah salah satu jenis led yang mungkin banyak anda temui penggunaanya pada penerangan dekorasi .Bentuknya yang flexible memudahkan pemasangan pada area yang sulit.LED strip merupkan kumpulan dari biji led atau biasa disebut SMD LED yang disambung secara memanjang

Applikasi LED Strip di Peralatan 

Ada banyak tipe atau jenis LED mulai dari tingkat cahaya hingga pilihan warnanya.LED warna kuning bisa digunakan untuk menggantikan warna kuning yang biasa dihasilkan oleh jenis bohlam

Led Strip 

Jenis bohlam dikenal memiliki daya yang besar,sehingga sangat boros listik.Jika kebutuhnya untuk penerangan saja maka sebaiknya digantikan dengan tipe LED.Namun jika kebutuhanya untuk menghasilkan panas maka pilihan tetap pada lampu bohlam

Meskipun berukuran panjang led strip bisa disesuaikan dengan kebutuhan,karena bisa dipotong per chip.Anda akan menemukan tanda area potong pada led strip sebagai batas pemasangan.

Selain kemudahan dalam pemasangan,beberapa led strip sudah diberikan perlindungan dengan baik sehingga bisa tahan air,untuk ketahanan bergantung dengan jenis standart perlindungan atau IP 

Power Supply Led Strip

Dengan penggunaan listrik DC 12 Volt,maka sumbernya bisa anda dapatkan lebih luas.Sumber bisa anda dapatkan melalui power switching DC ,Aki ,ataupun dari panel surya

Power Switching

Disini yang perlu anda perhitungkan adalah konsumsi dayanya sehingga bisa memberikan power yang tepat.Semakin panjang maka semakin besar pula daya yang dibutuhkan

Jika anda membeli dalam jumlah rol anda akan mendapatkan informasi seperti panjang,jenis SMD LED yang digunakan dan jumlah led,bahkan juga mendapati informasi daya keseluruhan dalam satu rol

Ambil saja contohnya, 1 Roll Led dengan ketentuan jenis SMD 5050,Per meter 14.4 Watt ,Led Per meter 60 Pcs panjang Roll 5 meter.Maka Power Supply yang dibutuhkan adalah

Menghitung daya total = 14.4 x 5 = 72 watt 
Menentukan Arus        = 72 / 12 = 6A

Maka spesifikasi Power Supply minimalnya adalah 12V 6A,Jika anda memaksa menggunakan kondisi ini maka tentu akan memberatkan kerja power supply sehingga menjadi panas dan tidak awet

Maka Power supply yang di direkomendasikan adalah ampere kebutuhan + 30% atau 8 Ampere.Biasanya agak sulit menemukan ketersedian dipasaran dengan amper tersebut.Oleh kerena itu bisa menggunkan yang 10 A saja

Untuk jenis power supply bisa menggunakan jenis power supply switching karena lebih praktis namun berdaya besar

Rekomendasi

Semakin tinggi Ampere power semakin baik,namun tidak baik untuk harga,kerena kenaikan Ampere juga diikuti dengan harga yang lebih mahal

Jika anda hendak memasang led strip pada mobil perhatikan dengan baik konsumsi daya led tersebut jangan sampai beban dan supply tidak imbang yang bisa berakibat Drop (jumlah led strip yang dipasang berlebihan)




Read more

Monday 9 September 2019

Cara Mudah Memasang Relay

Pada peralatan elektronika dan kelistrikan terutama pada sistem saklar tidak lepas dari Penggunaan Relay.Penggunaanya luas,namun sebagian orang belum tentu paham dengan kompen ini.Apa dan bagimana akan dijelaskan secara singkat dan sederhana dibawah ini

Arti Dan Fungsi Relay

Relay secara sederhana dapat dijelaskan sebagai kontak elektrik yang menghubungkan/ melepaskan antara komponen yang satu dengan lainya.Relay dapat bekerja ketika mendapatkan aliran listrik.

Sistem kerjanya menggunakan prinsip kerja magnet dimana ketika sebuah kumparan (coil) mendapatkan arus listrik akan berubah bersifat magnetis.Perubahan ini akan membuat gerakan menarik pada tuas yang terhubung


Namun hal dasar yang perlu di perhatikan adalah susunan kakinya,jangan sampai salah karena bentuknya sama,yang membedakan hanya posisi kakinya saja

Pada beberapa tipe relay ada yang mempunyai banyak kaki,karena di rancang untuk penggunaan lebih luluasa.Pada dasarnya pilihan susunan hanya terdiri dari dua,yaitu normally open(NO) atau Normally Close (NC)

Jenis Jenis Relay Dipasaran

Ada banyak Tipe Relay dipasaran dimana berdasarkan pada jumlah kakinya,diantaranya
  • Relay dengan 4 kaki,dimana 2 kaki sebagai saklar dan 2 lainya untuk coil yang dihubungkan dengan power
  • Relay dengan 5 kaki,dimana 3 kaki sebagai saklar (untuk menghubungkan 2 sambungan berbeda misalkan dari koneksi A ke koneksi B atau dari koneksi A ke C,Koneksi B dan C berbeda).Untuk 2 kaki lainya untuk coil
  • Relay dengan 6 kaki.Dimana 4 kaki sebagai saklar perarel dan 2 lagi sebagai coil
  • Relay dengan 8 Kaki,sama seperti tipe 5 kaki hanya saja parael

Cara Menyambung Relay 

Mungkin yang jadi permasalahan adalah bagaimana merangkainya.Mungkin bagi orang awam tidak begitu paham,sehingga bingung

Sebenarnya untuk mengkondisikan Relay sangat mudah,sebab umumnya pada body relay terdapat informasi wiring susunan kakinya.Namun satu hal yang menjadi perhatian utama adalah kaki untuk powernya jangan sampai tertukar dengan yang lain

Perhatikan contoh gambar relay dibawah ini :

Susunan Relay

Penjelasan Gambar
  • Nomer 2 dan 7 adalah untuk coil yang dihubungkan dengan power,dipasang bolak balik tidak ada masalah(polaritas bebas)
  • Nomer 1 dan Nomer 8 koneksi utama
  • Nomer  3 dan Nomer 4 Pilihan untuk tersambung dengan Nomer 1
  • Nomer 5 dan 6 Pilihan sambungan untuk tersembung dengan Nomer 8
Untuk mengatur NO atau NC bisa dilihat saat tidak ada power terhubung pada sambungan nomer 1 dan nomer 4 statusnya NC artinya jika ada power mengalir pada coil maka maka sambungan akan terputus.Sebaliknya jika anda menginginkan terputus maka pemasangan dilakukan dengan menghubungkan nomer 1 dan 3

Keadaan tersebut bisa anda perlakukan juga pada nomer 8 dengan nomer pasanganya yaitu nomer 5 dan nomer 6.Untuk kondisinya bisa mengikuti petunjuk gambar tersebut

Kelebihan sistem saklar dengan menggunakan relay adalah dalam hal kontrol dalam proses otomatis.Diluar hal tersebut yang perlu anda perhatikan adalah spesifikasinya seperti tegangan kerja,jenis listrik dan beban

Penggunaan yang tidak tepat spesifikasi bisa berakibat fatal.Jika anda tidak paham mintalah bantuan yang ahli terutama jika pemasangnya pada tegangan tinggi
Read more

Tuesday 30 July 2019

Penjelasan Tentang Rangkian Seri dan Pararel

Jika kita mengamati pada setiap instalasi listrik atau rangkaian kita akan menjumpai istilah " Seri dan Pararel"Jenis rangkaian ini bisa disesuaikan dengn kebutuhan bahkan bisa di kombinasikan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan



Nah seperti apa kelebihan dan kekurangan masing masing jenis rangkian.Berikut ini sedikit ulasnya:

Kelebihan Dan Kekurangan Rangkian Seri

Rangkian Seri dapat dijelaskan sederhana sebagai rangkian yang tersambung hanya dalam jalur yang sama aliran listrik antar satu komponen dengan satu komponen atau disusun secara berderet.Kelebihanya jika yang dirangkai tersebut sumber power atau hambatan maka akan berlaku sistem penambahan pada sisi tegangan

Misalkan saja kita ambil contohnya sebuah baterai dengan tegangan 1.5 V jika kita merangkai secara seri akan berlaku penambahan yaitu menjadi 3 V jika dua baterai dan berlaku kelipatanya.Hal ini berlaku juga untuk hambatan.

Hambatan akan bertambah besar sesuai dengan jumlah hambatan yang dirangkai seri,Nilai akhirnya pun akan sesuai dengan nilai yang dirangkai misalkan saja hambatan pertama nilainya 10 ohm dan hambatan kedua nilainya 15 Ohm,maka jika dirangkai seri total menjadi 25 Ohm

Kelebihan jenis rangkian ini adalah lebih sederhana dan mudah dalam perhitunganya,sedangkan kelemahanya adalah beban yang semakin jauh dengan sumber power akan semakin kecil atau dengan kata lain mengalami penurunan

Pada rangkian ini jika pada salah satu kompon putus maka komponen berikutnya yang tidak bekerja karena tidak ada aliran listrik

Oleh karena itu rangkian seri ini lebih tepat digunakan pada di rangkain untuk beban tunggal dan untuk membuat tegangan yang lebih tinggi.Peningkatan pada rangkian ini tidak berlaku pada komponen kapasitor,kerena berlaku hukum sebaliknya

Kelebihan Dan Kekurangan Rangkian Pareral


Rangkian pararel juga dapat dijelaskan sebagai rangkian yang rangkai secara sejajar dengan kata lain memilik cabang aliran.Satu komponen bisa dirangkai dengan banyak komponen lain

Kelebihanya jika dirangkai pada kompnen sumber daya maka akan bertambah daya kapasitasnya dari sisi kuat arusnya.Tegangan dan Arus merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam konsumsi energi listrik (watt),semakin tinggi tegangan maka semakin rendah kebutuhan arusnya

Sebagai contoh sederhana dua buah aki dengan tegangan masing masing 12 V dengan kapasitas 50 ampere,jika aki tersebut aki basah penggunaanya normalnya adalah 50% ,maka dapat dihitung kapasitas aki sebagai berikut

Rangkian Pararel maka tegangan tetap 12 V dan  2*50Ah = 100,karene effisiensi 50% maka kemampuan aki adalah  50% * 1200VA(Watt) = 600 Watt.Energi yang tersimpan ini akan habis jika perangkat yang terhubung sama sama DC 600 W/h dalam 1 jam

Hal ini sedikit berbeda jika dihubungkan dengan inverter,maka akan semakin banyak loss yang terjadi,,seperti kita ketauhui jika aki tegangan rata rata 12.5 v dan dan inverter stop di 10.5 V maka kapasitas penggunaanya 2V * 100 = 200 Watt,jika perangkat tersebut dihubungkan dengan listrik AC berdaya 600 w/h maka akan habis dalam 200/600 = 0.33 * 60 = 20 Menit saja

Kelebihan dari pada rangkaian ini adalah

  • Jika salah satu jalur putus maka tidak menggangu rangkian yang lain
  • Tidak terjadi penurunan tegangan yang signifikan pada titik terjauh.Hal ini terjadi karena akan mengikuti hukum kircoff terkait pembagian arus jumlah arus masuk  pada percabangan akan sama dengan arus yang keluar 
  • Jika dirangkai pada resistor atau hambatan maka total nilai hambatnya akan menjadi rata
  • Jika dirangkai pada kapasitor maka akan menambah kapasitasnya

Penggunaan Rangkian ini sangat bergantung pada kebutuhan dan mungkin saling berhubungan sehingga kita bisa merangkai keduanya dalam sebuah jaringan atau rangkaian kelistrikan
Read more

Tuesday 1 December 2015

Rumus Perhitungan Daya Listrik

Menghitung Kebutuhan Daya Listrik Rumah Tangga - Beberapa bulan yang lalu PLN tahun 2015 telah menaikkan Tarif Dasar Listrik untuk beberapa golongan rumah tangga.kenaikan tarif tersebut dilakukan secara bertahap per satu bulan dengan maksud supaya masyarakat tidak kaget dengan tagihan listrik bulanan di bulan berikutnya



Tujuan ini dimaksudkan untuk mengurangi beban pemerintah dalam hal subsidi,sehingga bisa dialihkan untuk pembiayaan lain seperti pembangunan dan pendidikan.Nah untuk itulah kita sebagai warga dan pengguna yang bijak,tidak perlu menunggu aksi PLN,kita harus mampu menghitung kebutuhan listrik dirumah kita sehingga bisa berhemat.


Perhitungan Dasar Daya Listrik

Nah kali ini saya ingin berbagi pengetauhan bagiamana cara menghitung daya listrik dirumah Jika daya listrik dirumah anda terpasang 1300 Watt apakah ini Artinya ?secara metematis daya disimbolkan dengan huruf P,yang mana merupakan hasil dari perkalian antara tergangan dengan Kuat arus/Ampere ,sehingga rumusnya dapat dinyatakan seperti berikut
P = V x I
Dimana 
P = Daya (Watt)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)

Maka bisa`diketauhi jika daya 1300 watt ,dengan Tegangan  220 V ,maka batasan Ampernya adalah 5,99.Oleh karena itu PLN memasang MCB dirumah kita 6 A.Perlu diketauhi jika penggunaan kita lebih dari 6 A Maka tuas MCB akan anjlok dan dalam posisi OFF.


Faktor Penyebab MCB Anjlok / Trip

Anjloknya tuas pada MCB ini berati pengaman listrik rumah anda bekerja dengan baik.Secara sederhana kerja MCB dipengaruhi oleh perubahan besaran arus yang lewat,bukan oleh tegangan.Ketika terjadi short / hubung singkat maka akan selalu di ikuti kenaikan arus listrik

Oleh karena itu bila pengaman listrik rumah anda sering anjlok padahal tidak ada hubung singkat dan secara perhitungan masih mencukupi dari daya yang ada,maka anda patut mencurigai peralatan listrik yang sudah berumur.Ini mungkin saja terjadi sebab ada perubahan konsumsi kebutuhan listrik yang meningkat karena penurunan kemampuan mekanik alat

Salah satu contohnya adalah pada komponen motor,ketika membeli baru bearing mampu berputar dengan sangat ringan,namun ketika telah beberapa tahun pemakaian bearing bisa saja mengalami keausan sehingga terasa berat kerena kadang tidak mungkin melakukan pelumasan pada kondisi tertentu 

Bijak Dalam Membeli Peralatan Listrik

Kondisi lain kapan bisa tahu penggunaan listrik berlebih,apakah daya yang tersedia cukup bila saya membeli barang elektronik baru.Nah untuk itu anda perlu menghitung berapa kebutuhan kembali daya aktual yang terpakai saat ini.Anda bisa check di name plate masing masing peralatan.jika ditemukan dua jenis konsumsi daya seperti pada mesin cuci ,(mode wash dan Spin).maka masukkan saja daya terbesar dalam hitungan.

Setelah menghitung semua konsumsi listrik peralatan dirumah anda,kini anda bisa dengan bijak memustukan masih perlukah menambah peralatan baru.jika bukan kebutuhan yang mendesak sebaiknya tidak dilakukan.kebijakan anda menggunakan energi listrik membantu keberlangsungan tersedianya listrik dimasa datang
Read more

Pengertian Dan Prinsip Kerja Relay

Relay adalah saklar elektronik,yang bekerja karena adanya kontrol yang digerakkan oleh listrik.Relay terdiri dari 2 bagian utama yaitu,Elektromagnet (Coil ) dan Mekanikal.Terbuka / tertupnya saklar bergantung pada coil apakah ada listrik yang melewati,sebab koil akan berubah menjadi magnet seketika ada listrik yang melewatinya,sehingga tuas mekanik akan tertarik.

Relay mampu menangani daya yang lebih besar dari daya kerjanya.menurut arus listrik kerjanya ,relay dibagi menjadi 2 yaitu Relay AC dan Relay DC.untuk bisa mengetauhi apakah tegangan kerja yang dibutuhkan anda bisa melihat informasi teknis yang tertulis pada body.Relay AC bekerja pada tegangan 220 Volt,sedangkan Relay DC umumnya bekerja pada tegangan 6 Volt 12 Volt, 24 Volt, 48 Volt

Penjelasan Cara Kerja Relay

Untuk menjelaskan prinsip kerja secara lebih lengkap,silahkan perhatikan kontruksi relay pada gambar berikut,.relay memilki coil atau lilitan kawat yang berfungsi apabila lilitan tersebut diberikan tegangan kerjanya (power) maka akan berubah menjadi magnet,sehingga tuas akan tertarik menempel pada coil

Tuas yang awalnya terhubung dengan terminal output Normally Close (NC) akan berpindah ke terminal output normally open (NO),begitu tidak ada power maka tuas akan kembali ke posisi semula.tuas dapat kembali ke posisi semula dikarenakan menggunakan plat yang memilki kelenturan baik,yang mampu menjangkau diantara kedua jarak terminal,oleh kerenanya relay memiliki rumah yang melindungi gangguan luar terhadap sistem kerjanya.

Relay dengan kemapuan besar biasanaya di kemas pelindung yang transparan,sehingga masih memungkinkan kita mengetauhi bagaimana sistem mekanik di dalamnya bekerja.Jika tegangan yang di berikan berada di antara kondisi keduanya,maka akan sangat terdengar bunyi perpindahan tuasnya.

Ilustrasi Cara Kerja Relay

Pembagian Golongan Relay

Secara umum, keutamaan penggunaan relay adalah kemampunya bekerja pada rangkaian berdaya rendah dan mampu menangani system pensaklaran dengan daya besar.hal inilah yang membedakan sistem pensaklaran menggunakan transistor.Sistem pada transitor menggunakan daya kecil penggunaanya pun untuk daya kecil.Relay dengan arus AC tidak lah berbeda kerjanya,hanya coil yang didesign mampu bekerja pada arus jenis AC

Dikarenakan relay termasuk dalam golongan saklar,maka relay memiliki istlah pole (Terminal) dan Throw (kondisi),oleh kerena itu dibagi menjadi beberapa kelompok diantranya.

  • Single Pole Single Throw (SPST) : Relay kelompok ini memiliki 1 jenis kontak,dengan 2 terminal 1 terminal input dan satu terminal output
  • Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay kelompok ini memiliki 2 jenis kontak,terdiri dari 3 terminal,satu terminal input dan 2 terminal output dengan 2 kondisi  normally NO/NC
  • Double Pole Single Throw (DPST) : Relay kelompok ini sama seperti dua relay SPST dalam satu rumah namun dikendalikan oleh hanya satu koil,satu kondisi kontak pada masing masing terminal
  • Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay kelompok ini sama dengan relay jenis SPDT dalam satu rumah dan dikendalikan leh hanya satu koil
untuk mendapatkan gambaran lebih jelasnya silahkan perhatikan symbol relay pada gambar dibawah ini

Penggunaan jenis relay sangat bergantung pengaplikasianya dalam peralatan kelistrikan,di karenakan komponen penggunaanya bersifat mekanis,maka tidak cocok di gunakan untuk switching yang sangat cepat.namun kehandalanya untuk menangani daya besar tidak perlu diragukan.Pastikan anda telah mempu dan memahami spesifikasi teknis sebelum menerapkan dalam rangkaian kelistrikan
Read more

Pengertian Dan Dasar Kerja Kapasitor

Kapasitor merupakan salah satu komponen penting dalam elektronika yang paling banyak digunakan rangkaian atau perangkat elektronik.Secara sederhana kapasitor memiliki sistem kerja yang hampir sama dengan baterai,yakni sama sama menyimpan energi listrik,namun keunggulanya dapat di isi dan di kosongkan dengan sangat cepat, sehingga juga kapasitor memiliki fungsi yang lebih banyak

Itulah yang menjadi alasan mengapa hampir semua alat elektronik menggunakan kapasitor.Dalam dunia elektrnika komponen ini juga bisa disebut kondensator

Kontruksi Dan Susunan Dalam Kapasitor

Secara kontruksi di dalam kapasitor, terdiri dua buah pelat logam yang dipisahkan oleh sebuah zat dielektrik. Kita juga dapat dengan mudah membuat kapasitor dari dua potong aluminium foil dan kertas. Namun hasilnya pun tidak sebaik buatan pabrik sehingga kemampuan simpan tidak efektif, tetapi tetap akan bisa bekerja



Zat dielektrik dapat berupa zat non konduktif atau tidak dapat menghantarkan listrik seperti plastik. Namun, untuk mudahnya menggunkan material khusus yang sesuai dengan fungsi kapasitor,seperti  mika, keramik, selulosa, porselin, Mylar, Teflon dan bahkan udara sebagai bahan yang tidak dapat menghantarkan listrik

Prisip Dan Cara Kerja Kapasitor

Ketika kapasitor dihubungkan pada sumber tegangan maka plat logam terisi elektron. Bila elektron berpisah dari satu plat ke plat lain maka muatan elektron berada diantara kedua plat. Muatan ini disebabkan oleh muatan positif pada plat yang melepaskan elektron dan muatan negatif pada plat yang memperoleh elektron.

Dikarenakan kapasitor ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867) dari Inggris  maka kapasitas untuk menyimpan muatan listrik kapasitor disebut Farad (F) sedangkan simbol dari kapasitor adalah C (kapasitor).Kapasitor memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, tergantung pada kapasitas, tegangan kerja, dan lain sebagainya.Untuk bisa mengetauhi kapasitas sebuah  kapasitor kita cukup melihat kode yang tertulis pada body,beberapa diantra jenis kapasitor menyertakan informasi tegangan kerjanya.

Pada umumnya nilai kapasitor memiliki satuan, mikro-farad (µF), nano-farad (nF) dan piko-farad (pF), dibawah ini konversinya:

1 Farad = 1.000.000µF (mikro Farad)
1µF = 1.000nF (nano Farad)
1µF = 1.000.000pF (piko Farad)
1nF = 1.000pF (piko Farad)

Beberapa jenis kapasitor informasi teknisnya tertulis di body yang bisa langsung kita baca seperti pada jenis Elco dan jenis lainya menggunkan kode seperti terlihat pada gambar di bawah ini


Electrolic Capasitor (Elco)

Terlihat pada gambar diatas kapasitor jenis Elco tertulis langsung pada body 10000µf 50V dan jika pada jenis kapasitor keramik tertulis angka 104 berarti angka pertama dan kedua menunjukkan nilai yaitu 10 dan angka ketiga angka 4 yang berarti faktor pengali = 10000,mak nilai kapasitor yang dimaksud  tersebut adalah 10 ×10000=100000pF = 100 nF = 0,1 uF atau biasanya cukup menyebutkan 100 nF saat membeli komponen di toko elektronika

Nah demikainlah artikel Pengertian Dan Prinsip Kerja Kapasitor singkat ini ,semoga informasi yang saya suguhkan dapat bermanfaat

Read more

Pengertian Dan Prinsip Dasar Kerja MCB


Prinsip Kerja MCB - MCB(Miniature Circuit Breaker) adalah salah satu perangkat kelistrikan yang berfungsi sebagai pengaman saat terjadi short atau konsleting dengan memutuskan aliran listrik dalam rangkaian,cara ini mirip dengan cara kerja sekering hanya saja lebih canggih,aman dan effisien.MCB ini terbagi menjadi dua golongan yaitu satu phase dan 3 phase. Untuk 3 phase terdiri dari tiga buah pemutus aliran listrik yang disusun menjadi satu kesatuan. saat terhubung maka terminal masukkan den keluaran akan terhubung.


MCB memiliki cara yang berbeda dengan relay meskipun sama sama menggunakan koil,MCB bekerja dengan cara pemutusan hubungan yang diakibatkan oleh aliran listrik melebihi kapasitas dengan menggunakan electromagnet/bimetal.

prinsip kerja dari MCB ini adalah memanfaatkan pemuaian dari bimetal yang panas akibat arus yang mengalir untuk memutuskan arus listrik. Kapasitas MCB menggunakan satuan Ampere (A), MCB tersedia dipasaran dengan kapasitas dari 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A dll.

Untuk mendaptkan fungsi yang sesuai MCB yang digunakan harus memiliki logo SNI sebagai standart perangkat pengaman kelistrikan. untuk mendapatkan gambaran yang jelas bagaimana prinsip kerja MCB,silahkan perhatikan gambar bagian bagian di bawah ini


Penjelasan Gambar
  1. Actuator Lever atau toggle switch /tuas, digunakan sebagai Switch On-Off dari MCB. Juga menunjukkan status dari MCB, apakah dalam kondisi ON atau OFF. 
  2. Switch mekanis yang membuat rangkaian terhubung dan arus listrik bekerja.
  3. Kontak arus listrik sebagai penghubung dan pemutus aliran arus listrik. 
  4. Terminal kabel listrik dengan MCB. 
  5. Bimetal, yang berfungsi sebagai thermal trip 
  6. Baut untuk kalibrasi pabrikan untuk adjustment/setting arus trip dari MCB setelah pabrikasi hanya bisa dilakukan oleh pabrikan
  7. Coil atau lilitan yang berfungsi sebagai magnetic trip dan bekerja bila terjadi hubung singkat arus listrik. 
  8. Pemadam busur api sebagai pengaman jika terjadi percikan api saat terjadi pemutusan atau pengaliran kembali arus listrik.
Pada gambar diatas dapat ditarik kesimpulan prinsip kerja dibagi menjadi 2 berdasarkan komponen penyusunanya.
  • Komponen Bimetal - Prinsip kerjanya berdasarkan pada pemuaian atau pemutusan dua jenis logam yang memiliki koefisien jenisya berbeda. Kedua jenis logam tersebut digabungkan (bimetal)dan dihubungkan dengan kawat arus khusus. ketika arus yang melalui bimetal tersebut melebihi arus nominal yang diijinkan maka bimetal tersebut akan melengkung sehingga aliran listrik terputus. 
  • Komponen elektromagnetik ; Prinsip kerjanya adalah memanfaatkan arus hubung singkat yang cukup besar yang memicu koil bersifat magnet. Semakin besar arus hubung singkat, maka semakin besar pula daya untuk menggerakkan sakelar tersebut sehingga lebih cepat memutuskan rangkaian listrik dan actuator lever dalam posisi jatuh atau off .Busur api yang terjadi masuk ke dalam ruangan yang berbentuk pelat-pelat, untuk selanjutnya dipisahkan didinginkan dan dipadamkan dengan cepat
Read more