Tuesday 1 December 2015

Pengertian Dan Prinsip Kerja Relay

Relay adalah saklar elektronik,yang bekerja karena adanya kontrol yang digerakkan oleh listrik.Relay terdiri dari 2 bagian utama yaitu,Elektromagnet (Coil ) dan Mekanikal.Terbuka / tertupnya saklar bergantung pada coil apakah ada listrik yang melewati,sebab koil akan berubah menjadi magnet seketika ada listrik yang melewatinya,sehingga tuas mekanik akan tertarik.

Relay mampu menangani daya yang lebih besar dari daya kerjanya.menurut arus listrik kerjanya ,relay dibagi menjadi 2 yaitu Relay AC dan Relay DC.untuk bisa mengetauhi apakah tegangan kerja yang dibutuhkan anda bisa melihat informasi teknis yang tertulis pada body.Relay AC bekerja pada tegangan 220 Volt,sedangkan Relay DC umumnya bekerja pada tegangan 6 Volt 12 Volt, 24 Volt, 48 Volt

Penjelasan Cara Kerja Relay

Untuk menjelaskan prinsip kerja secara lebih lengkap,silahkan perhatikan kontruksi relay pada gambar berikut,.relay memilki coil atau lilitan kawat yang berfungsi apabila lilitan tersebut diberikan tegangan kerjanya (power) maka akan berubah menjadi magnet,sehingga tuas akan tertarik menempel pada coil

Tuas yang awalnya terhubung dengan terminal output Normally Close (NC) akan berpindah ke terminal output normally open (NO),begitu tidak ada power maka tuas akan kembali ke posisi semula.tuas dapat kembali ke posisi semula dikarenakan menggunakan plat yang memilki kelenturan baik,yang mampu menjangkau diantara kedua jarak terminal,oleh kerenanya relay memiliki rumah yang melindungi gangguan luar terhadap sistem kerjanya.

Relay dengan kemapuan besar biasanaya di kemas pelindung yang transparan,sehingga masih memungkinkan kita mengetauhi bagaimana sistem mekanik di dalamnya bekerja.Jika tegangan yang di berikan berada di antara kondisi keduanya,maka akan sangat terdengar bunyi perpindahan tuasnya.

Ilustrasi Cara Kerja Relay

Pembagian Golongan Relay

Secara umum, keutamaan penggunaan relay adalah kemampunya bekerja pada rangkaian berdaya rendah dan mampu menangani system pensaklaran dengan daya besar.hal inilah yang membedakan sistem pensaklaran menggunakan transistor.Sistem pada transitor menggunakan daya kecil penggunaanya pun untuk daya kecil.Relay dengan arus AC tidak lah berbeda kerjanya,hanya coil yang didesign mampu bekerja pada arus jenis AC

Dikarenakan relay termasuk dalam golongan saklar,maka relay memiliki istlah pole (Terminal) dan Throw (kondisi),oleh kerena itu dibagi menjadi beberapa kelompok diantranya.

  • Single Pole Single Throw (SPST) : Relay kelompok ini memiliki 1 jenis kontak,dengan 2 terminal 1 terminal input dan satu terminal output
  • Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay kelompok ini memiliki 2 jenis kontak,terdiri dari 3 terminal,satu terminal input dan 2 terminal output dengan 2 kondisi  normally NO/NC
  • Double Pole Single Throw (DPST) : Relay kelompok ini sama seperti dua relay SPST dalam satu rumah namun dikendalikan oleh hanya satu koil,satu kondisi kontak pada masing masing terminal
  • Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay kelompok ini sama dengan relay jenis SPDT dalam satu rumah dan dikendalikan leh hanya satu koil
untuk mendapatkan gambaran lebih jelasnya silahkan perhatikan symbol relay pada gambar dibawah ini

Penggunaan jenis relay sangat bergantung pengaplikasianya dalam peralatan kelistrikan,di karenakan komponen penggunaanya bersifat mekanis,maka tidak cocok di gunakan untuk switching yang sangat cepat.namun kehandalanya untuk menangani daya besar tidak perlu diragukan.Pastikan anda telah mempu dan memahami spesifikasi teknis sebelum menerapkan dalam rangkaian kelistrikan
0 Komentar untuk "Pengertian Dan Prinsip Kerja Relay"